Apr 4, 2017

Bebas Anemia Sebelum Traveling

Traveling paling nikmat adalah traveling selagi sehat.


Belum lama ini, saya pernah menulis tentang 3 hal yang paling saya takuti saat traveling. Salah satunya adalah jatuh sakit. Maka ketika ada ajakan ke acara Indonesia Bebas Anemia, saya datang dengan senang hati. Dalam acara yang diadakan oleh Sangobion ini ada tes anemia, senam anemia, dan donor darah. Dua yang pertama sepertinya berguna banget untuk kesiapan saya traveling beberapa minggu lagi.

Acara diadakan di lapangan parkir Keong Mas, Taman Mini Indonesia Indah. Pagi-pagi buta saya, Rere, Nita, Dewi, dan beberapa blogger lain, sudah berkumpul dengan atribut olahraga santai. Menjelang jam 7, lapangan mulai ramai dengan pengunjung yang mayoritas perempuan. Sebagian ada yang datang sekeluarga, lengkap dengan anak-anak kecil yang kemudian asyik main perosotan di salah satu pojok lapangan.

Sebelum lanjut cerita, coba kita bahas dulu sekilas tentang anemia yang ada di judul acara.

Foto milik Lika



Apa Itu Anemia?

Mungkin sebagian dari kamu sudah tahu bahwa anemia adalah kondisi kekurangan sel darah merah alias hemoglobin di dalam darah. Mungkin kamu juga sering dengar bahwa anemia sering dihubung-hubungkan dengan zat besi. Bingung apa hubungannya?

Dari beberapa artikel kesehatan yang saya baca, kekurangan hemoglobin cukup berbahaya karena ia berfungsi penting, sebagai kurir oksigen dalam darah dari paru-paru ke seluruh tubuh, dan pembawa karbon dioksida kembali menuju paru-paru untuk dihembuskan keluar tubuh. Nah, untuk menghasilkan sel darah merah tersebut, diperlukanlah zat besi oleh tubuh kita.

Whew! Ribet ya?

Well, sebagai awam, yang penting kita ketahui adalah bahwa kekurangan hemoglobin berarti peredaran oksigen dalam darah kita nggak lancar. Kalau sudah parah, aktivitas akan terganggu, bisa berakibat komplikasi dengan penyakit lain, dan mungkin kita akan membutuhkan transfusi darah. Lebih ribet lagi kan kalau sudah begitu?

Yuk, ah, kembali lagi ke cerita acara.

Rame, ya! (Foto milik Dewi.)


Tes Kadar Anemia

Beberapa deret tenda putih terdapat di lokasi. Deretan tenda yang di sisi seberang pintu masuk terlihat paling ramai, bahkan sebelum MC membuka acara. Penasaran, saya dan teman-teman mendatangi tenda itu. Ternyata di situ kita bisa mengetes kadar anemia dengan cara menjawab kuesioner yang dijalankan para petugas di beberapa meja.

Kuesioner tersebut berisi 10 pertanyaan, antara lain:
  • Seberapa sering Anda merasa lelah, letih, dan lesu?
  •  Seberapa sering Anda mengonsumsi daging tanpa lemak atau sayuran hijau?
  • Ketika melakukan aktivitas apa Anda merasa pusing berkunang-kunang dan lemas seperti mau jatuh?
  • Seberapa sering Anda minum teh sewaktu makan?


Skor jawaban kuesioner saya: 9. Ini termasuk bagus karena artinya saya tidak anemis. Yeay!! Kalau skor di atas 13, berarti kamu punya risiko anemia.

Lalu Mbak Petugas, yang saya lupa namanya, menarik ke bawah salah satu kantung mata saya. Didekatkannya selembar karton bundar ke mata saya itu, untuk mencari warna yang mirip di karton dengan warna konjungtiva saya (yaitu bagian lembek yang berada di dalam kelopak mata bawah). Ternyata, nilai saya 12, yaitu warna konjungtiva saya cukup merah, dan itu bagus. Kalau nilai di bawah 10, alias pucat, kamu perlu berwaspada, karena artinya kamu punya risiko anemia.

Tahap-tahap tes anemia. Nilai tes saya bagus, padahal malamnya nggak belajar.
Foto kanan atas oleh Nita, bawah difotoin Dewi.


Gejala-Gejala Anemia & Tips Menghindari Anemia

Sebelum berkesempatan ngetes gejala anemia dengan ahlinya, kamu bisa cek sendiri kondisi-kondisi yang kerap kamu alami. Gejala-gejalanya antara lain:
  • Gampang letih, lesu, dan lelah
  •  Mudah sesak napas atau ngos-ngosan
  • Sulit berkonsentrasi
  •  Pusing berkunang-kunang
  • Kulit memucat


Nggak enak banget ya hidup begitu. Hobi traveling dan segudang aktivitas bisa nggak maksimal gara-gara anemia. Apalagi, gejala-gejala ini sekilas terkesan ‘biasa aja’, bukan sesuatu yang tampak serius. Padahal kalau dibiarkan, bisa tambah parah. 

Senam Anemiaction.


Berdasarkan informasi yang saya dapatkan di acara, ada beberapa hal sederhana yang bisa dilakukan untuk menghindari atau mengurangi potensi anemia. Antara lain:

  • Perbanyak konsumsi zat besi, misalnya dengan makan daging merah dan sayur hijau.       
  • Minum teh/kopi minimal 2 jam sebelum/sesudah makan makanan utama, karena minuman ini mengandung tanin, yang menghambat penyerapan zat besi dari makanan.
  • Rajin berolahraga, terutama Senam Anemiaction. Gerakannya sederhana tapi mencakup sejumlah bagian tubuh, yaitu gerakan peregangan bawah, tengah, dan atas. Bisa dilakukan siapa saja, sesuai kemampuan tubuh.
  • Mengonsumsi vitamin C dan vitamin B12 yang juga membantu produksi darah merah.


Khususnya untuk menambah asupan zat besi, vitamin C, dan vitamin B12, ada satu cara tambahan yang bisa kita lakukan, yaitu mengonsumsi suplemen Sangobion.
Buat saya, nama Sangobion sendiri sudah identik dengan menambah sel darah merah, soalnya sudah sering dengar jingle iklannya yang catchy. Hayo, kamu ingat nggak lagunya?

Supaya nggak kena anemia.


Donor Darah dan Penyebab Kehilangan Darah Lainnya

Setelah bertahun-tahun nggak mendonorkan darah, saya senang bisa melakukannya lagi di acara ini. 350 ml darah saya dipindahkan ke kantong darah, yang semoga saja sehat dan bisa berguna untuk mereka yang membutuhkan. Setelah mendonor, saya mendapat konsumsi kudapan, susu, minuman manis, dan dua butir Sangobion. Sengaja diberikan Sangobion oleh panitia, karena setelah ‘kehilangan’ darah banyak, kita perlu asupan zat besi lagi supaya kesehatan terjaga.

Selain donor darah, ada hal-hal lain yang juga menyebabkan kehilangan darah banyak, misalnya kecelakaan, pecah pembuluh darah, dan yang sangat umum adalah menstruasi. Itu sebabnya, perempuan berisiko lebih tinggi mengalami anemia.

Cek rhesus darah, isi form, antre, lalu 'cus!', pura-pura ceria padahal meringis pas jarum gede disuntikkan.
Foto kanan atas dan bawah oleh Rere.


***

Nah, kira-kira begitulah pengertian saya tentang anemia, penyebab, gejala, dan cara menghindarinya. Lega ketika tahu bahwa saya nggak anemis, tapi tentu nggak boleh lengah karena penyakit bisa datang kapan saja kalau kita nggak jaga kesehatan, bahkan saat lagi asyik-asyiknya traveling.


Kamu sendiri, ada tips lain nggak untuk menghindari anemia, atau menjaga kesehatan pada umumnya menjelang traveling?

Yuk, traveling lagi!


8 comments:

  1. Aku udah sejak SMA mengkonsumsi Sangobion juga kak. Apalagi pas mau dapat. Lumayan teratasi.

    ReplyDelete
    Replies
    1. wah udah lama juga, ya.. terbukti oke dong ya

      Delete
  2. Daku suka ngantuk ga jelas, pas baca-baca anemi baru tau kalau itu salah satu gejalanya. *minta traktir steak sama vira

    ReplyDelete
  3. Gw mah kalo traveling yang penting ada nasi padang. Dijamin aman. #eh

    ReplyDelete
  4. tapi lo benar sih.. nasi padang memang penyelamat rasa :))

    ReplyDelete
  5. wah kalau banyak begadang kayak usang bisa pingsan waktu senam hehe

    ReplyDelete
    Replies
    1. wah jangan banyak begadang, gak sehaaat..

      Delete